Huruf Braille: Fakta, Perkembangan dan Siapa Penemunya?
Onliners, kali ini kita akan ngomongin soal Braille, huruf braille atau sandi braille. Braille adalah sistem tulisan taktil yang digunakan oleh tunanetra, termasuk orang yang buta, buta tuli atau yang memiliki daya penglihatan rendah. Sandi Braille biasanya tercetak di kertas dengan detail emboss atau menggunakan teknologi terbaru yang terhubung ke komputer maupun smartphone.
Huruf Braille sendiri punya sejarah panjang yang menarik. Awalnya, huruf Braille dilarang diajarkan, tetapi dengan perjuangan penciptanya, akhirnya malah digunakan secara universal. Negara bahkan dengan dasar hukum memberi fasilitas untuk peredaran Braille. Biar lebih tahu tentang braille, berikut sedikit ulasannya!
Baca Juga: Untungnya Cetak Buku Sendiri Bagi Penulis Pemula
Sejarah Singkat Braille
Huruf Braille dibuat berdasarkan kode taktil yang sekarang disebut sebagai Night Writing atau tulisan malam, yang diciptakan oleh Charles Barbier. Awalnya, huruf ini dibuat Charles Barbier memang untuk orang yang memiliki masalah penglihatan. Tapi kemudian digunakan sebagai bentuk komunikasi antara tentara di malam hari, tanpa suara dan bantuan cahaya. Karena itu dinamakan Night Writing.
Berdasarkan Night Writing inilah, Louis Braille akhirnya menyempurnakannya dan menjadikannya seperti huruf yang kita kenal sekarang. Awalnya, Louis Braille hanya melakukan transliterasi ke bahasa Prancis, tapi kemudian berkembang dan sekarang kode Braille sudah tersedia untuk lebih dari 133 bahasa di seluruh dunia. Braille berbentuk bulatan-bulatan yang tak hanya dalam bentuk alfabet saja, tapi juga angka dan tanda baca.
Penemu Braille
Louis Braille, penemu huruf Braille, berasal dari Prancis. Ia lahir di kota Coupvray, 4 Januari 1809. Louis adalah seorang pendidik. Sandi Braille yang dibuatnya digunakan di seluruh dunia dan bentuknya tidak berubah hingga hari ini.
Di umur 3 tahun, Louis mengalami kecelakaan yang menyebabkan satu matanya buta. Karena penanganan kesehatan yang belum secanggih sekarang, Louis pun mengalami infeksi dan akhirnya kedua matanya menjadi buta. Saat itu, tidak ada banyak tempat untuk pendidikan bagi tunanetra, tapi Louis luar biasa cerdas dan menyelesaikan pendidikan dengan baik.
Louis Braille mendapat beasiswa untuk belajar di Royal Institute for Blind Youth. Selama masih menjadi siswa di sana, ia mulai mengembangkan kode taktil berdasarkan sistem yang telah dibuat Charles Barbier sebelumnya. Metode Louis lebih maju, bahkan bisa membaca musik juga. Tahun 1824, di usianya yang ke-15, Louis menunjukkan hasil karyanya ini ke teman-temannya, untuk pertama kalinya.
Fakta Braille
Ada beberapa fakta terkait Braille yang penting untuk diketahui. Di antaranya adalah:
- Huruf Braille membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan alfabet Latin biasa, karena itu buku huruf Braille sudah pasti lebih tebal dibandingkan versi alfabet biasanya.
- Huruf Braille dibuat Louis Braille dalam aksara Latin, tapi sekarang sudah banyak dijadikan dalam aksara lain. Di antaranya Braille Jepang dan Korea.
- Ada kompetisi tahunan untuk siswa yang buta di Amerika Serikat dan Kanada, diadakan oleh Braille Institute. Kategori kompetisinya mulai dari pemahaman membaca, mengeja, dan masih banyak lagi.
- Ada pembaca huruf Braille yang lebih cepat dari pembaca normal. Rata-rata kata yang dibaca orang normal adalah 300 kata per menit. Sedangkan beberapa pembaca huruf Braille bisa membaca 400 kata per menit!
- Pada awal kemunculannya di tahun 1834, Louis sempat mengalami penolakan ketika mengajarkan Braille ke anak-anak tunanetra di sekolah tempat ia mengajar. Bagi guru lain, tak masuk akan mengajarkan huruf yang berbeda dengan bentuk huruf pada umumnya.
- Sandi Braille baru boleh diajarkan di sekolah pada 1847. Dan baru diakui oleh pemerintah setelah Louis meninggal.
- PBB mewajibkan setiap negara mengusahakan sarana dan prasarana untuk penyediaan braille. Ketentuan ini tercantum dalam banyak pasal UNCRPD.
Huruf Braille di Era Digital
Sekarang sandi Braille bahkan bisa dihubungkan ke komputer, tablet, bahkan smartphone dengan menggunakan perangkat khusus. Ada juga beberapa merek, termasuk jam tangan, yang sudah dilengkapi dengan huruf Braille. Jadi sekarang tunanetra pun bisa tetap menggunakan berbagai gadget canggih dan menikmati teknologi terbaru dengan mudah.
Buku-buku yang dilengkapi dengan sandi braille juga sangat banyak dan mudah ditemukan di toko buku. Onliners juga bisa bantu tunanetra mendapatkan informasi terbaik dengan cetak buku huruf braille sendiri di onlineprint.co.id tanpa minimum order dan harga transparan.
Cetak buku Braille di Online Print pasti hasilnya memuaskan. Soalnya platform cetak online ini punyanya Bintang Sempurna, Perusahaan cetak yang sudah beroperasi sejak tahun 1989. Sudah lebih dari 33 tahun.
Butuh konsultasi lebih lanjut, bisa langsung hubungi Customer Service Online Print di +62 812-8165-0000. Atau Klik Langsung Print cetak buku huruf braille satuan di sini: https://onlineprint.co.id/id/braile/